Oke, jadi kamu memutuskan untuk membuat website. Pertama-tama, selamat! Artinya, kamu benar-benar mengerjakan sesuatu yang perlu diketahui dunia. Dan “dunia” di sini berarti separuh dunia, karena separuhnya lagi belum punya koneksi internet (jadi bersyukurlah kamu sudah punya internet, ya!).

Nah, panduan ini akan membimbingmu melalui seluruh proses membuat situs web dengan cara yang jelas, ringkas, dan yang terpenting, tanpa omong-kosong. Halaman web yang baru dan segar akan siap dalam waktu kurang dari setengah jam. Dan hemat lebih dari $200 dengan fokus pada hal-hal penting dan menggunakan kode promo kami.

Ya, kita semua tidak sabar untuk mulai, tapi sebaiknya kita membahas beberapa hal lebih dulu (jangan khawatir, tidak akan lebih dari 5 menit). Tapi, kalau kamu sudah gemetar tidak sabar mencoba membuat website, dan ingin MULAI SEKARANG JUGA, scroll beberapa kali ke bawah menggunakan link dalam halaman ini.

Pertama-tama

Pertama, mari kita perjelas di awal: meskipun panduan ini gratis sepenuhnya (duh!), ini bukan tentang membuat situs web gratis. Memang, secara teknik kita bisa membuat website tanpa mengeluarkan sepeser pun. Tapi, kamu harus menggunakan hosting gratis (yang biasanya payah sekali) atau paket langganan tidak berbayar untuk pembuat website seperti Weebly (yang menampilkan iklan dan brand mereka di websitemu, ih!). Tapi, alasan terbesarnya adalah: kamu tidak bisa punya nama domain gratis. Lagipula, menumpang domain orang, seperti “situsku.weebly.com”, membuat pengunjung tidak menganggap serius websitemu.

Kedua, untuk kamu yang bertanya “siapa sih orang yang mengajari ini?!” Inilah perkenalan diri singkat – atau bisa dibilang pujian blak-blakan untuk diri sendiri: nama saya Andrii Shekhirev. Saya adalah pendiri Satori Webmaster Academy (alias website ini). Selain membuat website untuk proyek saya dan orang lain sejak tahun 2007, saya adalah Elite Author di ThemeForest, pasar template website terbesar di dunia – produk saya telah membantu lebih dari 200 orang untuk membuat website mereka sendiri (dan tidak, ini bukan iklan).

Selama bertahun-tahun, saya sudah mencoba banyak cara membuat website, menguji program website builder, penyedia hosting, dan sistem manajemen konten yang tak terhitung banyaknya. Panduan ini adalah inti dari semua yang sudah saya pelajari, dan dengan senang hati saya bagikan pada kalian hari ini.

Huff! Untunglah percobaan itu sudah berlalu. Sekarang, saya harus beri tahu bahwa panduan ini memuat beberapa link afiliasi. Artinya, saya akan mendapat komisi tetap dari vendor bersangkutan, misalnya kalau kamu membeli paket hosting melalui link dalam artikel ini.

Namun, keistimewaannya: jumlah yang kamu bayarkan tetap sama karena vendor memberikan kompensasi dengan uang mereka sendiri – seperti mengeluarkan uang untuk iklan. Jadi, ya, kalau kamu suka panduan ini, pertimbangkan untuk membeli hosting via link kami. Biarkan si perusahaan multinasional raksasa yang membayar saya, muahahaha!

…Ehm, oke. Kembali ke topik. Sebelum kita mulai (bersabarlah mendengarkan saya!), ada beberapa mitos yang sudah meluas tentang pembuatan website. Abaikan saja, dan kamu akan menyadari hal-hal yang sebenarnya penting.

Beberapa Kesalahpahaman – Ketahuan!

Mitos nomor satu: kamu harus tahu cara memprogram kode untuk membuat situs web. Tentu saja. KALAU INI TAHUN 1994! Serius. Seperti yang kita tahu, teknologi sudah lebih maju sejak masa-masa awal web, dan sebagian besar proses pembuatan website sudah otomatis, termasuk penulisan kodenya. Kamu cukup memilih alat yang paling cocok dan mengetahui beberapa hal penting (yang merupakan inti dari panduan ini).

Mitos nomor dua: membuat situs web sendiri membutuhkan uang jutaan. Hanya kalau kamu meminta agensi membuatkan website sepenuhnya. Dan kemungkinan besar, langkah-langkahnya sama seperti yang dijelaskan dalam panduan ini (lalu mereka memberi tagihan besar untuk itu).

Mitos nomor tiga: membuat situs web memerlukan waktu lama. Ya, kadang-kadang, terutama kalau kamu masih pemula dan belajar dari nol. Tapi, kalau kamu bersikap cerdas dan fokus pada hal yang tepat, halaman websitemu bisa live dalam waktu KURANG DARI SETENGAH JAM. Tujuan panduan ini adalah membantumu melakukannya. Jadi, ayo mulai!

Langkah 1 dari 4: Mendapatkan Domain dan Hosting

Hal pertama yang kamu butuhkan adalah tempat tinggal website. Dalam istilah teknis, tempat ini disebut web hosting. Intinya, hosting merupakan komputer khusus yang selalu menyala untuk menyimpan berkas websitemu dan menampilkannya pada siapa pun yang mengetikkan alamat website dan menekan Enter.

Selain itu, kamu juga harus punya alamat (seperti www.contoh.com), alias nama domain. Untungnya, kamu bisa mendapatkan domain sekaligus karena ada banyak penyedia hosting yang juga menawarkan domain dalam satu bundel.

Ada ribuan perusahaan hosting besar dan kecil, tapi biasanya kita tidak memilih yang kecil. Sebaliknya, pilih hosting yang stabil dan tepercaya dengan track record yang bagus. Kamu pasti menginginkan website yang bisa diakses 24/7/365, dan saya takkan membahas proses migrasi yang menyusahkan ke penyedia hosting baru kalau website yang lama tidak bisa dipakai lagi. Melelahkan, percayalah.

Dari semua penyedia hosting yang sudah saya coba dan uji selama bertahun-tahun, hosting yang paling bisa diandalkan dan mudah digunakan adalah Hostinger: berdiri selama lebih dari 20 tahun, memiliki 17+ juta pelanggan di seluruh dunia, dan mudah digunakan oleh pemula. Selain itu, saat ini mereka menawarkan beberapa diskon menarik untuk hosting dan domain, yang akan kita bahas sedikit.

Agar proses pemesanan hosting bisa dilakukan dengan cepat dan lancar, saya sarankan untuk lebih dulu memikirkan nama domain. Kamu bisa memakai search bar domain Hostinger kalau yakin nama yang dipilih belum ada, atau menggunakan alat khusus yang menghasilkan nama. Alat terbaik yang saya tahu (dan juga sering saya gunakan) adalah Dot-o-Mator, alat gratis yang membantumu mengombinasikan kata-kata turunan dengan banyak prefiks dan sufiks, diatur berdasarkan topik.

Tapi, kalau kamu menemui jalan buntu, pertimbangkan untuk menggunakan ekstensi domain baru daripada .com yang sudah biasa (dan padat).

Sudah? Oke, sekarang kita siap mulai. Klik tombol di bawah untuk mengunjungi halaman penawaran Hostinger dengan diskon khusus untuk hosting. Ngomong-ngomong, ingat bundel hosting + domain yang kami sebutkan tadi? Hostinger saat ini menawarkan pendaftaran domain GRATIS bersama tiap paket hosting. Jadi, kamu bisa hemat Rp 219,000 ekstra (biaya domain .com normal):

Dapatkan diskon 15% hosting Hostinger ›

Di halaman itu, kamu akan mendapat pilihan empat paket hosting. Kalau kamu tidak butuh beberapa website sekaligus, pilih paket Ekonomi karena paket itu sudah menyediakan semua yang kamu butuhkan untuk mulai.

Setelah menambahkan paket ke keranjang, kamu harus menentukan beberapa pilihan untuk mengatur pesanan. Pertama, pilih berapa bulan yang ingin dibayar di muka. Meskipun kamu bisa memilih siklus tagihan 3 tahun, 12 bulan sudah lebih dari cukup untuk mengetes sepak terjangmu di dunia maya DAN mendapat diskon 43%. Kalau kamu memutuskan untuk mempertahankan website setelah satu tahun (semoga saja), kamu tidak perlu melakukan apa-apa lagi. Ada mekanisme perpanjangan otomatis yang sudah disediakan (tapi, tagihan periode berikutnya adalah harga normal).

Di bawah opsi siklus pembayaran, kamu akan melihat tiga ekstra yang bisa ditambahkan pada order. Ayo kita lihat ketiganya dan putuskan apakah kita membutuhkannya atau tidak:

Pertama, ada opsi Sertifikat SSL. Inilah lapisan enkripsi ekstra yang mengamankan traffic webmu, biasanya terlihat dengan jelas berupa ikon gembok hijau dengan lambang “Aman” di search bar browser. Selain itu, Google Chrome sudah mulai menampilkan lambang “Tidak Aman” yang sangat jelas untuk website non-SSL sejak bulan Juli 2018. Jadi, jelas mereka memberi tahu kita bahwa mereka tidak suka website yang tidak aman:

Jadi, meskipun websitemu bisa berfungsi tanpa SSL, sangat disarankan untuk langsung membeli SSL (selain karena migrasi dari website non-SSL ke website SSL sangat sulit).

Kedua, ada opsi Backup dan Cloudflare Protection. Kamu bisa mengabaikannya dengan tenang karena pilihan itu tidak penting untuk membuat website. Selain itu, di bagian terakhir panduan ini, saya akan menunjukkan cara backup dan mendapatkan perlindungan website tanpa biaya!

Setelah ekstra, kamu akan melihat bagian untuk memilih domain gratis. Ingat, pilihan zona domain yang tersedia dalam penawaran ini terbatas. Jadi, kalau menginginkan domain lain (misalnya, ekstensi .co.id), kamu bisa membelinya nanti dari panel admin Hostinger.

Untuk singkatnya, beginilah halaman order Hostinger dengan semua pengaturan yang saya rekomendasikan di atas:

Tahap akhir pemesanan hosting! Saya diam-diam sangat bersemangat karena inilah salah satu momen “tunggu, masih ada lagi yang lebih baik”, yaitu: kode promo kami! Kamu bisa hemat 15% dari harga akhir.

Klik link “Punya Kode Kupon?” tepat di atas bagian “Total” di kanan halaman (ya, diatur sedemikian rupa sehingga agak sulit ditemukan :), lalu salin kombinasi ini dan klik Terapkan:

Cukup klik tautan “Punya kode promo?” di bawah bagian “Total” di sudut kanan bawah halaman pemesanan (ya, Hostinger menempatkannya sedemikian rupa supaya tidak mencolok :) lalu memasukkan kombinasi ini di jendela munculan dan mengeklik Terapkan:

SPECIAL15

SEKARANG, kamu siap melanjutkan pembelian. Klik tombol besar “Checkout” berwarna hijau, masukkan informasi penagihan, dan selesaikan order. Saya kira kamu sudah pernah membeli di internet, jadi bagian ini kita lewati saja, ya.

Sudah? Ayo berhitung: kita sudah menghemat Rp 780,355 untuk hosting, dan Rp 413,184 + Rp 138,880 = Rp 276,032 untuk fitur non-esensial yang bisa ditambahkan nanti. Seakan belum cukup, kamu juga hemat Rp 120,000 berkat domain gratis. Totalnya, kamu bisa hemat Rp 1,452,419 yang bisa dihemat sejauh ini! Bagus, bagus. Mau tahu kabar yang lebih bagus? Penerapan langkah berikutnya dalam panduan ini tidak butuh sepeser pun!

Ngomong-ngomong, kita sudah menyelesaikan langkah 1, yang mungkin adalah bagian tersulit dalam proses ini. Sekarang, kamu bisa merilekskan badan dan minum kopi. Saya akan menunggu di sini (karena saya cuma teks dalam halaman).

..
..

Sudah segar? Sekarang langkah 2.

Langkah 2 dari 4: Menginstal WordPress

Kita sudah punya hosting nyaman untuk website yang akan dibuat. Jadi, tak ada yang menghalangi kita untuk memulai website. Sudah siap?

Kalau kamu bertanya, “apa itu WordPress”, interlud singkat: WordPress, atau disingkat WP, disebut sistem manajemen konten, adalah perangkat lunak yang membantumu menjalankan seluruh website, dari desain dan konten hingga pengaturan dan struktur.

Kenapa memilih WordPress? Sederhana saja, karena WordPress adalah mesin website yang disukai internet, menjalankan hampir sepertiga website di seluruh dunia (artinya banyak sekali), misalnya CaraJadiKaya. WP gratis untuk digunakan atau dimodifikasi, mudah dikembangkan dengan ribuan plugin gratis, dan memiliki komunitas pengguna yang besar dan cenderung saling mendukung. Panduan, tutorial, dan tip tentang penggunaan WP banyak tersedia di jagat web, dan sebagian besar juga gratis.

Kedengarannya memang pilihan logis untuk orang yang baru pertama kali punya website. Jadi, kita akan membahas WordPress saja di panduan ini. Plus, saya memiliki beberapa tip tambahan tentang keamanan dan performa setelah kita menyelesaikan pengaturan 3 langkah ini.

Baik, kita lanjutkan, ya. Ayo masuk ke akun Hostinger yang baru dibuat. Kamu akan melihat daftar produk di sana. Klik tombol “Kelola” di bagian “Hosting”.

Kamu akan diarahkan ke dasbor hosting, tempat penting yang pasti akan sering kamu kunjungi nanti. Tapi, untuk sekarang, carilah “Auto Installer” di bawah “Website” (ikon monitor komputer dengan kilat kuning) dan klik.

Auto Installer adalah antamuka yang mudah digunakan untuk menambah sistem manajemen konten pada website. Klik opsi WordPress untuk memulai proses (ikon “W” putih dalam lingkaran abu-abu, sama seperti mata Pacman yang memakan dunia di gambar di atas).

Ada tiga langkah mudah, yaitu:

  1. Pada langkah pertama, kamu diminta untuk memilih nama domain untuk menginstal website WordPress. Kamu bisa memilih root domain default atau memilih folder (misalnya, domain.id/blog) kalau ingin WordPress untuk blog saja.
  2. Selanjutnya, kamu harus membuat akun administrator untuk website. Masukkan nama pengguna dan kata sandi serta alamat email kalau-kalau kamu perlu mengulang akses ke website. Dan demi keamanan, jangan menggunakan kata-kata “admin” dan “sandi”, pikirkan sesuatu yang lebih sulit ditebak! Karena WP sangat populer, ada banyak hacker yang memburu website WordPress dengan kredensial admin yang terlalu mudah.
  3. Pada langkah ketiga, kamu diminta untuk memilih bahasa panel admin website dan judul website (tidak begitu penting, nanti bisa diubah) dan klik tombol besar “Install” berwarna hijau…

…dan tunggu ibu peri mengatur WordPress untukmu. Setelah selesai, kamu akan melihat tabel berisi informasi tentang website yang baru dibuat ini. Klik tombol “WP Admin” untuk masuk ke panel administrasi WordPress:

…Bisakah kamu menciumnya? Aroma website segar di pagi hari! Saya suka sesuatu yang baru.

Sudah selesai! Tapi, ada beberapa hal yang mungkin harus segera kamu utak-atik karena pengalaman mengajarkan bahwa tidak semua pengaturan bawaan WP merupakan pilihan optimal.

Langkah 3 dari 4: Mengonfigurasi WordPress

Sebelum mulai menambahkan konten ke websitemu, ayo kita tur singkat dalam sistem sambil menambahkan beberapa perbaikan untuk nantinya.

Di sisi kiri dasbor admin WP, kamu akan lihat menu admin dengan background abu-abu gelap. Tidak semua fiturnya penting dan kita cuma akan menggunakan beberapa. Kamu bisa mempelajari fitur lainnya sambil jalan.

Bagian yang paling sering digunakan adalah Pos dan Halaman, di mana kamu bisa membuat konten baru, juga Komentar, untuk memoderasi diskusi pada pos – siapa tahu kamu mau mengaktifkan fitur ini.

Perbedaan antara halaman dan pos adalah: halaman dipakai untuk konten statis yang tidak akan banyak diubah, seperti halaman “Tentang Kami”; sementara itu, pos dipakai untuk konten yang ditambahkan secara teratur, seperti berita atau blog pos. Ada juga konsep spesial halaman blog di WordPress, berupa halaman otomatis yang menampilkan semua posmu. Kita akan membahasnya nanti. Untuk sekarang, ayo kita lanjut!

Bagian penting lainnya dalam menu admin WP adalah Tampilan, di mana kamu bisa menginstal tema visual website (Tampilan → Tema). Ini sangat membantu untuk menambahkan menu navigasi (Tampilan → Menu) serta widget (Tampilan → Widget), balok kecil yang punya fungsi spesifik seperti menampilkan daftar kategori atau search bar, biasanya ada di sidebar. Bagian Tampilan ini juga memuat Customizer, yang sering dipakai dalam tema modern agar kamu bisa menyesuaikan aspek dalam website, seperti warna dan font.

Selain itu, ada bagian Plugin tempat kamu menginstal dan mengonfigurasi berbagai ekstensi yang menambahkan fitur lain, seperti keamanan, tombol sosial (share), formulir kontak, dsb.

Nah, mungkin inilah tur WP tercepat yang pernah ada! Selanjutnya, ayo kita ubah beberapa pengaturan di bagian Pengaturan di menu admin paling bawah:

Pengaturan → Umum: ingat waktu saya bilang kamu bisa mengedit “Judul Website” dan “Slogan Website” belakangan? Di sinilah kamu bisa melakukannya. Selain itu, pastikan opsi “Keanggotaan”, “Zona Waktu”, “Format Tanggal”, “Format Waktu”, dan “Minggu Dimulai Pada” sudah disetel sesuai keinginan.

Pengaturan → Bacaan: untuk sekarang, perhatikan saja bagian ini. Di sini, kamu bisa mengatur halaman depan website untuk menampilkan blog post atau halaman statis (setelah memutuskan mana yang kamu mau). Kalau kamu tidak mengatur halaman blog post sebagai halaman depan, kamu bisa memilih tempat lain. Cukup buat halaman kosong baru di bagian admin Halaman yang disebutkan di awal tadi. Lalu, kembali ke sini dan atur halaman itu sebagai bukan halaman depan blog post. Halaman itu otomatis akan menampilkan post setelah kamu menyimpan perubahan ini.

Pengaturan → Diskusi: kalau kamu ingin orang lain bisa mengomentari post di blog atau newsfeed website, pastikan kamu mencentang kotak “Izinkan orang memposting komentar pada artikel-artikel baru” serta “Aktifkan komentar berutas” (agar pengunjung bisa membalas komentar orang lain) dan “Komentar harus disetujui secara manual” (kalau tidak, kamu akan mendapat BANYAK SEKALI SPAM). Apa pun pilihanmu, hapus centang di opsi “Izinkan pemberitahuan tautan dari blog lain” karena opsi ini cuma akan mengundang banyak spam. Terakhir, lihat sebentar bagian “E-mail saya setiap kali”. Pastikan opsinya diatur sesuai keinginanmu.

Pengaturan → Permalink: sangat disarankan memilih opsi Nama Post karena menghasilkan URL untuk halaman dan post yang bisa dipahami manusia (jujur saja, saya tidak begitu yakin mengapa opsi lain di subbagian ini ada).

Intinya, itu saja! Sekarang, kamu bisa bermain-main dengan website baru dan mulai menambahkan konten. Tapi, ada satu langkah lagi yang sebenarnya opsional, namun penting:

Langkah 4 dari 4: Menambah Tema dan Plugin

Pada dasarnya, kamu bisa mengabaikan tampilan visual website dan fokus pada konten. Tapi artinya, websitemu terlihat biasa dan seperti triliunan website lain yang terlalu malas mengubah tema bawaan.

Plus, ada banyak tema WP gratis yang menawarkan kustomisasi dan personalisasi lanjutan. Jadi, kamu bisa membuat website dengan tampilan unik.

Ini tip yang tak tahu malu: Saya sarankan untuk mencoba tema WP serbaguna kami, Bento (kami di Satori sangat suka Jepang :)

Dengan tema ini, kamu bisa mengubah warna dan tampilan elemen virtual di website, membuat layout grid yang sesuai dan ramah seluler, serta banyak fitur berguna lainnya yang tertera di dalam halaman resmi mereka:

Dapatkan Bento secara gratis ›

Dan, Bento terdokumentasi dengan baik (yang tidak ada di dunia WordPress) dan memiliki forum dukungan khusus di mana kami menjawab semua pertanyaan tentang tema.

/ akhir dari promosi diri yang blak-blakan /

Sementara untuk plugin, ada 50.000+ plugin gratis yang selalu tersedia untuk menambahkan berbagai fitur baru di websitemu dari terjemahan dan pop up hingga forum dan komunitas (tidak, kami tidak membuat plugin, jadi jangan berharap melihat link ke ekstensi “Sushi” atau “Kamikaze”).

Sebaliknya, saya cuma akan mencantumkan beberapa plugin paling tepercaya dan berguna yang harus dipertimbangkan oleh semua pemilik website – berdasarkan pengalaman, review orang lain, dan statistik objektif. Semuanya gratis, tentu saja:

  • Akismet untuk memfilter komentar dari spam secara otomatis. Ini plugin penyelamat! Atau penghemat waktu karena bisa menyingkirkan semua komentar yang berisi kata-kata dan link spam. Akismet menggunakan semacam algoritme voodoo pembelajaran mesin yang bertambah baik seiring waktu.
  • All in One SEO untuk optimasi mesin pencari. Mungkin inilah salah satu plugin WP terbaik untuk mengatur meta data yang benar di website agar kontenmu tidak terlihat seperti “sampah” di hasil pencarian Google. Google sangat suka perhatian detail seperti ini.
  • Google Analytics Dashboard untuk melacak pengunjung yang mampir. Kamu juga butuh akun Google Analytics tentunya, yang bisa dibuka secara gratis di situs web resmi mereka.
  • Contact Form 7 agar pengunjung bisa mengirim pesan padamu. Untuk menerima email setiap kali seseorang mengirim pesan di website, kamu juga harus menginstal plugin mailer seperti WP Mail SMTP.

Jadi, ya, kita sudah selesai sekarang. Nikmati website barumu yang keren! Kalau kamu butuh saran dan praktik terbaik, lanjutkan ke bagian terakhir panduan ini. Judulnya sangat cocok.

Tip Berguna (Opsional)

Saya tidak lupa dengan janji sebelumnya: membahas metode gratis untuk meningkatkan keamanan website dan melakukan backup. Jadi, ini dia.

Tip #1: Membuat websitemu lebih aman. Mumpung websitemu masih baru dan polos, mungkin kamu ingin fokus pada beberapa hal lain karena belum ada yang ingin meretasnya. Tapi, ada hal-hal kecil yang hampir tidak butuh waktu, namun bisa mengurangi kemungkinanmu diserang hingga 10 kali lipat.

Pertama, saran yang sangat jelas (dan 99% orang tidak mengikutinya): jangan gunakan “admin” sebagai nama pengguna panel admin WP. Gunakan kata lain. Itu saja sudah membuat websitemu seribu kali lebih sulit diretas. Dan gunakan kata sandi yang kuat, dengan huruf kapital, angka, simbol, dan lainnya. Untuk kekuatan ekstra, gunakan autentikasi dua faktor (kode tambahan yang dihasilkan ponsel saat masuk).

Kebiasaan lain yang sering diabaikan banyak orang: update WordPress, plugin, dan temanya. Kami sudah membahas itu di Langkah 2 (“Menginstal WordPress”), tapi kamu masih harus memperhatikan notifikasi update dalam admin WP.

Untuk kamu yang hati-hati, saya sarankan untuk menginstal plugin Wordfence gratis. Ada banyak opsi perlindungan ekstra yang akan membantu webmaster paling paranoid sekalipun tidur nyenyak di malam hari.

Tip #2: Backup otomatis yang mudah. Karena kamu pasti tidak mau menghabiskan waktu untuk melakukan backup secara manual. Ada hal lain yang lebih baik dilakukan, seperti membuat konten website! Satu kata: UpdraftPlus. Alat ini gratis, pengaturannya mudah, dan kamu bisa memilih untuk menyimpan backup di berbagai tempat, dari servermu sendiri (tapi tidak direkomendasikan) hingga penyimpanan awan (cloud).

Saya sendiri menggunakan opsi Google Drive di Updraft. Pengaturannya semakin mudah setelah mereka melakukan integrasi sendiri. N.B. Versi gratisnya menyediakan semua yang kamu butuhkan untuk website normal. Saya belum pernah mencoba versi Pro meskipun menjalankan berbagai proyek online dengan beragam tingkat kerumitan.

Penutup / Tanya Jawab

Hiattt! Kita sudah mempelajari cara membuat website, menghemat lebih dari $200, dan bersenang-senang… mungkin sedikit? Oke, mungkin lebih seperti kerja daripada bersenang-senang, tapi hasilnya jelas sepadan.

Kalau kamu suka panduan ini, ayo bagikan di media sosial (ya, saya tahu, tidak ada lagi yang berbagi zaman now, tapi tetap harus saya katakan) dan mungkin kamu bisa beri tahu teman-teman pemula? Oke, baik, Twitter juga boleh :/

Masih di sini? Saya agak kaget, jujur saja. Ya, entahlah… kalau kamu masih punya pertanyaan tentang semua yang kita bahas di panduan ini, kirimkan komentarmu di bawah. Saya mengeceknya dari waktu ke waktu (serius). Dan kalau kamu mau menambahkan sesuatu pada panduan ini atau memberi kritik, simpan sendiri di dalam hati! Bercanda, tentu saja boleh.

Tetaplah ingin tahu, gapailah bintang, dan semoga beruntung dalam semua usaha yang mendorongmu untuk membuat website! Salam.

Tinggalkan Balasan ke Alexandrino da cruz Batalkan balasan

24 comments

Izin bertanya, jadi apakah ini berarti website itu adalah tempat kumpulnya/rumahnya untuk blog? Hanya saja address nya bisa sesuka hati kita?

Alexandrino da cruz

damain Garatis ?caranya

Mantab! Luar Basa! Dan pastinya sangat bermanfaat. Terima kasih yaa

akhirnya jadi lebih mengerti

domain gratis ..? bagai mna cara nya

Bingung

Terimakasih banyak. Sungguh sangat membantu untuk saya pemula.

terimakasih bozz…?
informasi anda sangat bermanfaat

Bagaimana tutorial lengkapnya pembuatan website secara detail dan singkat yg mudah dipahami?

Bisa kah di persingkat lagi cara membuat website halaman ini?

Ko gada kolom nya ya buat belajar web

dimana saya bisa menemukan tutorial website dengan detail & lengkap menggunakan bahasa indonesia ?

Standing Teknik

Oke gan, Sangat membantu untuk pemula yang ingin membuat website

Marupa Sinurat

Kenapa harus bayar… Tidak bisa kah seperti akun facebook tidak bayar selama lamanya? Atau akun youtube tidak pernah tuh bayar…

Bisa kok gak bayar, tapi bukan membuat website,tapi membuat blog (di website orang). Anda bisa buat WordPress blog tanpa sekalipun membayar, namun anda gak punya domain sendiri (hanya numpang).
Ilustrasinya Sama seperti ini Pak.
“anda pngn punya motor,tapi gak pngn bayar. Cukup pinjem motor temen kan bisa,atau pinjem motor keluarga, gak perlu beli/kredit”.

bang, bagi lagi wawasannya selain wordpress (contoh: joomla!) dan hosting alternatif lainnya! :)